Tentang Taree Zameen Par = Like Star on earth

Taree zameen par merupakan salah satu film yang membuatku menangis . tau gg apa sinopsisnya? ok , disini saya mau memberitau sinopsisnya . cekidot !



Film ini adalah debut Aamir Khan sebagai produser sekaligus sutradara, yang ternyata mendulang kesuksesan. Bagaimana tidak, 11 Penghargaan plus 12 nominasi di dapatkan film berdurasi 160an menit ini. Apa? 160 menit? = 2 jam 40 menit? lama bener!! Tenang aja, walau film ini superduper lama, kamu gakkan bosen lihatnya. Tampilannya, ceritanya, musiknya, pokoknya asyik di tonton. Masih belum yakin film ini bagus? IMDb ngasih rating 8,3 dari skala 10.


Kadang geli sendiri lihat kelakuan Ishaan, tapi kadang bikin nangis berlinang air mata terutama saat Ishaan merasa di buang. Lirik lagu kerinduannya pada Mama, ngena banget. Buat yang mo DL sountracknya, monggo langsung ke TKP.


Ishaan Awasthi (Darsheel Safary) 
Ishaan Awasthi namanya, ia sedang asyik mengamati ikan di kolam depan sekolah. Dengan serius ia mencoba menangkap ikan dengan serokan yang dibawanya. Ikan-ikan kecil itu lalu di masukkannya ke dalam botol minumannya. Senyumnya mengembang melihat ikan-ikan kecil yang kini menghuni botolnya. Ishaan sedang mencoba menangkap lagi ikan saat kerahnya di tarik seseorang. Dia kernet bus sekolah yang mengomel karena terlalu lama menunggu Ishaan. Ternyata saking asyiknya Ishaan tak sadar suara klakson bus yang memanggilnya.

Ishaan tak perduli pada kernet yang masih mengomel, ia juga tak perduli pada teman-teman satu busnya yang sibuk bercanda di belakang. Baginya ikan dalam botolnyalah yang paling menarik. Ishaan menatap ikan-ikan itu.
Begitulah kira-kira gambaran Ishaan. Baginya dunianya adalah miliknya sendiri. Ia tak merisaukan sesuatu. Mudah menangis, tapi mudah juga tersenyum. Atau mudah menangis memohon, tapi tak lama berubah marah.

Ishaan buruk dalam pelajaran sekolah, kini tahun keduanya di kelas tiga, tapi ia belum bisa mengerjakan soal matematika yang mudah, belum bisa membaca juga menulis.

Baginya tulisan dari apa yang di bacanya selalu menari. Jadi ia sulit mengenali hurufnya. Ejaan tulisannya juga selalu salah. Misal The di tulis D. Atau komentar guru yang mengatakan tulisan bahasa inggrisnya menyerupai tulisan rusia . Belum lagi mengerjakan soal math dengan khayalan tingkat tinggi. Misal saja 3x9, ia membayangkan dirinya menjadi kapten pesawat luar angkasa yang mesti memindahkan planet no3 (bumi ) ke posisi planet no9 (pluto). No 3 di tabrakan ke no 9, hancurlah no 9. Jadi 3x9=3. Dan hanya itu yang dijawab, karena waktu habis Cuma buat menghayalkan planet bumi yang di tarik menuju planet pluto.

Tapi walau punya kelemahan, Ishaan juga punya banyak kelebihan. Ia jago menyusun puzzle dan pintar melukis.

Malas belajar, nakal, mencari cari alasan, adalah tuduhan yang selalu di alamatkan pada Ishaan, dan terakhir sekolah menyarankan Ishaan masuk ke sekolah untuk anak berkebutuhan khusus!!.

Orang tua Ishaan, terutama ayahnya tak habis pikir dengan anak bungsunya itu. Ia jenuh dengan komplenan guru-guru, sekolah, bahkan tetangga. Tapi ia juga tak terima kalau anaknya dikatakan bodoh atau kurang normal. Apalagi putra sulungnya pintar dan berprestasi, jadi mestinya Ishaan gak jauh-jauh amat di bandingkan kakaknya.

Ayahnya lebih setuju kalau Ishaan hanya perlu mendapat ‘perhatian khusus’. Dan itulah yang dilakukannya kini, MENGIRIM Ishaan KE SEKOLAH ASRAMA.

Bagaimanapun Ishaan adalah anak-anak. Merasa dibuang, itulah perasaan Ishaan. Pertama kali jauh dari orang tua dan jauh dari kakaknya membuat Ishaan tambah terpuruk, diam-diam ia sering menangis. Omelan dan hinaan idiot, malas, bodoh atau gila makin sering didengarnya. Ishaan yang marah pun membuang isi tas sekolahnya ke tempat sampah, dan membuang tasnya jauh-jauh. Ia makin menyendiri, bahkan melukis yang merupakan kegemarannya sudah tak lagi menyenangkan.


Ram Shankar Nikumbh (Aamir Khan)
Inilah pak guru paling menyenangkan yang pernah di temui anak-anak (dan paling ganteng?). Tapi bagaimana mungkin Ishaan bahkan tetap cuek, di saat yang lain bersemangat menggambar apapun yang mereka suka, Ishaan diam membiarkan kertasnya tetap bersih.
Pak Nikumbh mengajar dengan cara yang berbeda, bukan dengan doktrin atau mendikte. Ia membiarkan anak-anak berekspresi dengan cara dan kebisaan masing-masing.
"Memaksa anak-anakmu menanggung beban atas ambisimu, ltu lebih buruk dibandingkan mempekerjakan anak."
"Jika kamu suka bersaing, peliharalah kuda balap, jangan anak-anak."
"Setiap anak berbeda.Cepat atau lambat mereka akan belajar di setiap langkahnya. Pada tangan, ada lima jari yang tidak rata, dan di sini lah mimpi itu akan diwujudkan.."


Maya Awasthi/Mama (Tisca Chopra)
"Hari pertama Ishaan sekolah... Kubangan pertamanya... Jangan nangis, sayang.Mama di sini.... Jangan nangis Nak, jangan nangis." Kata-kata Mama yang terekam untuk putra bungsunya. Ishaan yang selalu mengotori pakaian dan sepatunya, Ishaan yang mudah menangis, Ishaan yang suka bermain dengan warna.
Mamalah yang membantu menyurutkan amarah papa, Mama yang mengobati luka Ishaan, Mama yang rela keluar dari pekerjaannya demi merawat anak-anaknya.


Yohan Awasthi/Dada (Sachet Engineer)
"Bagaimana kamu mengerjakannya?... Kamu hampir menyelesaikannya" Seru Yohan kagum pada adik satu-satunya yang tengah menyusun Puzzle.
Yohan, anak yang pintar juga atlet di sekolah. Ia sangat sayang pada Ishaan, ia pernah rela membantu membuatkan surat keterangan palsu untuk menolong adiknya.





"Apa keuntungannya?... Apa lagi yang harus aku cari? Mau jadi apa dia? Bagaimana dia bisa bersaing? Apa aku harus memberinya makan seumur hidupnya?" Tanya Papa yang frustasi dengan perkembangan Ishaan.
Papa sebenarnya menyayangi kedua anaknya tanpa membedakan mereka. Tapi kekurangtahuannya mengenai keadaan Ishaan yang sebenarnya, membuat Papa menuntut lebih. Walau Ishaan tidak mesti sepintar atau sehebat kakaknya, Papa harap Ishaan seperti anak-anak lain, mau menurut dan rajin belajar.




Bagaimana kira-kira hasil pendekatan ala pak Nikumbh? Akankah Ishaan makin terpuruk? Ataukah justru berhasil membangkitkan kepercayaan dirinya lagi? Kalau iya, bagaimana caranya??
Film ini recommended buat para orang tua, buat para kakak, apalagi buat para guru. Ingatlah, setiap anak itu spesial, ada kelebihan dan kekurangannya. Dan kita sebagai orang terdekat berkewajiban membimbingnya, bukan menghakimi.

Film ini juga yang mengingatkanku untuk bersabar saat bertemu ‘murid ajaib’……  fyuh

Comments

Popular Posts